Platform pertukaran Crypto, Zipmex mengumumkan penangguhan sementara penarikan dana untuk fiat dan aset. Ada sejumlah kondisi yang menyebabkan mereka mengambil langkah ini.
Hal ini diketahui dari pengumuman di akun Instagram Zipmex Indonesia. Mereka menjelaskan beberapa faktornya adalah gejolak pasar, serangkaian peristiwa black swan di industri, serta masalah keuangan yang menimpa mitra mereka.
“Untuk menjaga integritas platform, kami akan menangguhkan sementara fitur penarikan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” jelas Zipmex seperti tertulis di akun Instagram mereka, Rabu (20/7).
Zipmex juga meminta maaf kepada pelanggan atas kondisi ini. Mereka mengatakan keamanan adalah prioritas utama yang harus diberikan dalam platform.
“Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi tim Dukungan Pelanggan kami melalui fitur Live Chat yang tersedia 24/7,” kata mereka.
Belum diketahui secara detail alasan utama keterlambatan penarikan ini. Namun, ini terjadi tak lama setelah akuisisi pertukaran crypto yang gagal oleh Coinbase.
Dikutip dari CointelegraphCoinbase mengajukan tawaran untuk mengakuisisi Zipmez pada kuartal pertama 2022. Namun, pada awal Juni 2022, akuisisi pertukaran kripto Thailand gagal.
Coinbase hanya melakukan investasi strategis ke Zipmex dengan jumlah nominal yang tidak diketahui. Chief Executive Officer (Officer) sekaligus pendiri Zipmex Marcus Lim membantah penundaan penarikan karena batalnya akuisisi dompet bitcoin dari Amerika Serikat.
Zipmex beroperasi di Thailand, Indonesia, Singapura, dan Australia. Pada tahun 2021, pengguna platform ini telah digunakan oleh 200 ribu pengguna dan volume transaksi US$ 1 miliar.
Sementara itu, sumber Cointelegraph mengatakan bahwa masalah ini ada hubungannya dengan Babel dan perbedaan peraturan di Thailand dan Singapura.
Di Thailand, Zipmex dilarang keras menyentuh dana pelanggan. Namun di Singapura, mereka memiliki produk di bursa yang disebut zip-up bagi pengguna untuk mentransfer dana sesuai aturan untuk mendapatkan hadiah.
Zipmex dikabarkan menyalurkan dana ke Babel Finance untuk mendapatkan imbal hasil. Tetapi perusahaan yang berbasis di Hong Kong berhenti menarik pada bulan Juni karena tekanan likuiditas yang tidak biasa. (DM05)