No menu items!

Proyek Perpanjangan Jalur KRL Solo Balapan-Palur Sudah Mencapai 84 persen

Must Read

Untuk mendukung program pemerintah disektor tranformasi angkutan aglomerasi, belum lama ini telah dihadirkan kereta rel listrik di kawasan aglomerasi yang menghubungkan wilayah Jogja, Solo dan Semarang, yaitu melalui Proyek perpanjangan jalur kereta rel listrik (KRL) Solo-Yogyakarta dengan rute Solo balapan-Palur yang saat ini sudah mencapai 84 persen.

Aglomerasi sendiri merupakan konsentrasi spasial dari aktivitas ekonomi di kawasan perkotaan karena penghematan akibat lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang diasosiasikan dengan kluster spasial dari perusahaan, para pekerja dan konsumen.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa proyek elektrifikasi jalur KA Solo Balapan-Solo Jebres-Palur yang dimulai sejak tahun 2020 tersebut merupakan bagian dari pengembangan layanan angkutan massal KRL di kawasan aglomerasi Yogyakarta-Solo.

“Kawasan aglomerasi seperti Jogja, Solo, dan Semarang harus dihubungkan dengan angkutan massal baik kereta api, bus, maupun angkutan massal lainnya. Ini suatu keniscayaan yang akan konsisten kami lakukan,” kata Budi karya saat kunjungan ke stasiun Palur, solo.

Beliau berharap perpanjangan jalur KRL dari Stasiun Solobalapan ke Stasiun Palur dengan panjang sejauh 6,8 km ini dapat segera selesai. Bahkan, ditargetkan jalur tersebut mulai beroperasi paling cepat bulan Juli tahun 2022.

Menurut Budi karya ke depan jalur KRL Solo-Yogyakarta akan diperpanjang sampai Madiun dan Kutoarjo. Proyek perpanjangan rel kereta listrik ini merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah bagian dari realisasi program angkutan aglomerasi.

“Satu kota dengan kota sekitar lain harus dihubungkan dengan angkutan massal, contohnya Jogja dengan Solo KRL-nya sudah sangat digemari. Bahkan saat Lebaran okupansinya naik 50 persen,” kata Budi karya.

Sementara itu, Direktur Sarana Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Djarot Tri Wardhono mengatakan dengan beroperasinya jalur tersebut diharapkan terjadi kenaikan traffic penumpang KRL sebesar 12 persen.”Dari 11.815 penumpang menjadi 13.419 penumpang pada kondisi weekdays, sedangkan saat weekend harapannya naik 11 persen,” kata Djarot Tri Wardhono.

Mengenai anggaran investasi elektrifikasi KRL relasi Solobalapan-Jebres-Palur tersebut disinyalir telah menelan biaya senilai Rp349 miliar.

Progres elektrifikasi perpanjangan jalur KRL dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Palur yang sudah mencapai 84 persen. Rencananya, KRL menuju Stasiun Palur mulai beroperasi pada awal Juli mendatang.

Sehingga nantinya dengan eksistensi Stasiun Palur diharapkan ada kenaikan traffic penumpang KRL sebesar 12 persen. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This