No menu items!

Kabar Baik, Harga Minyak Goreng di Surabaya Mulai Turun

Must Read

Kebijakan pemerintah RI untuk membuka kembali ekspor minyak goreng termasuk bahan baku minyak lainnya seperti minyak kelapa sawit mentah atau Crude palm oil ( CPO), tidak hanya meningkatkan harga pembelian tanda buah segar (TBS) kelapa sawit produksi perkebunan di 8 provinsi, tetapi juga berhasil meningkatkan pasokan sekaligus menurunkan harga minyak goreng di Indonesia.

Provinsi Surabaya misalnya harga minyak goreng di sejumlah wilayah tersebut sudah mulai turun, meski masih ada yang menjual diatas harga eceran tertinggi (HET). Hal tersebut diketahui dari pernyataan kantor Wilayah Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) IV Surabaya.

“Pantauan kami, menunjukkan meski masih banyak pedagang yang menjual di atas HET sekitar Rp16 ribu sampai Rp18 ribu, namun secara umum trennya menurun,” kata Kepala Bidang Kajian dan Advokasi Kanwil IV KPPU, Ratmawan Ari Kusnandar di Surabaya.

Beliau juga menambahkan jika HET minyak goreng saat ini terpantau antara Rp14 ribu sampai dengan Rp15.500, dan sudah mengalami penurunan dari harga yang pernah mencapai Rp 20 ribu.

Bukan itu saja, KPPU juga akan terus memantau kondisi terkini dan melaporkan ke sejumlah pemegang kebijakan, termasuk ke Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Di sisi lain, kata Ratmawan, KPPU juga masih intensif melakukan penyelidikan terhadap dua kasus minyak goreng, yaitu terkait dugaan tindakan mempengaruhi harga minyak goreng (kartel) dan dugaan penjualan minyak goreng bersyarat.

Sebelumnya, KPPU memanggil 11 pihak, masing-masing enam produsen, tiga pengemasan serta dua distributor terkait kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.

Pemanggilan tersebut karena dugaan adanya kartel minyak goreng yang dilihat dari kejadian harganya mulai naik secara signifikan sejak Oktober 2021.

Sesuai data KPPU, pelaku usaha minyak goreng tersebut tergabung dalam delapan kelompok besar yang menguasai 70 persen pasar minyak goreng di Indonesia.

Delapan kelompok usaha ini sangat terintegrasi mulai hulu hingga hilir, dan memproduksi merek-merek yang ada di pasaran dan dikenal masyarakat luas. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This