No menu items!

52 Ekor Sapi dan Kerbau Terjangkit Wabah PMK di Kabupaten Solok

Must Read

Penyakit mulut dan kuku (PMK) kini tengah mewabah di Indonesia. Penyakit infeksi virus (family picornaviridae) yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap atau belah cloven-hoofed ini memiliki ukuran kecil, tanpa lapisan lemak, memiliki capsid yang kuat sehingga sangat tahan terhadap desinfektan yang cara kerjanya melarutkan lemak.

Cara penularannya melalui cairan vesikel yang terkelupas, udara pernafasan, Saliva, susu, semen, feces dan melalui urine.

Daerah di Indonesia yang terjangkit wabah tersebut adalah diantaranya adalah Solok, Sumatera Barat, diketahui sesuai hasil sampel yang dikirim oleh Dinas Pertanian Kabupaten Solok ke Balai Veteriner Bukittinggi, sebanyak 52 sapi dan kerbau di daerah tersebut positif mengidap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

“Sejak hari Senin, 23 Mei 2022 sampai saat ini jumlah kasus PMK di Kabupaten Solok tercatat mencapai 52 kasus yang sampelnya berasal dari empat nagari,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Kenedy Hamzah di Solok.

Kenedy menyebutkan kasus PMK tersebut terdapat di Nagari Sumani, Nagari Koto Laweh, Nagari Cupak dan Nagari Muaro Paneh.

Dia juga menyebutkan bahwa di Nagari Sumani terdapat 23 kasus PMK, 19 ekor sapi dan empat ekor kerbau. Kemudian di Nagari Muara Panas ditemukan 15 ekor sapi terjangkit, di Koto Laweh sebanyak emat ekor sapi dan di Nagari Cupak 10 ekor.

“Pertama kali ditemukan PMK ini di Jorong Ampang, Nagari Muara Panas. Awalnya ditemukan ada sapi yang sakit dan setelah dilakukan pengecekan ternyata ada gejala PMK pada sapi itu,” kata Kenedy.

Lebih lanjut Kenedy mengatakan awalnya ditemukan tujuh ekor sapi positif yang mengidap PMK berdasarkan hasil sampel yang dikirim oleh Dinas Pertanian Kabupaten Solok ke Balai Veteriner Bukittinggi.

“Ternyata penyakit itu menular ke sapi lainnya. Hingga kini kasus PMK bertambah mencapai 52 ekor sapi dan kerbau yang terjangkit,” kata Kenedy.

Selain itu Kenedy juga mengatakan hingga kini upaya yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Solok ialah mengutus para petugas ke lapangan agar terus melakukan upaya pencegahan dengan menyemprotkan disinfeksi ke kandang ternak yang terjangkit.

“Kemudian juga melakukan pengobatan terhadap sapi dan kerbau yang terjangkit PMK,” kata Kenedy.

Menurut Kenedy PMK merupakan serangan virus yang berpotensi untuk cepat menyebar. Untuk itu, ia meminta agar para peternak dan pedagang untuk mengisolasi ternak supaya sebaran PMK di Kabupaten Solok tidak meluas.

Meskipun tidak ditularkan ke manusia (penyakit zoonosis) namun penyakit PKM ini ditakuti oleh semua negara dunia, karena dapat menyebar dengan sangat cepat dan mampu melampaui batas negara serta dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat tinggi.

Oleh karena itu upaya yang dilakukan Pemkab Solok dalam mengantisipasi penyebaran PMK terhadap hewan ternak tersebut dengan mengeluarkan surat edaran nomor 524.35/327/Diperta-2022 tentang pengendalian dan penanggulangan terhadap ancaman masuk dan menyebarnya PMK.

Dalam edaran itu, dilarang memasukkan atau jual beli ternak ruminansia dari daerah wabah ke Kabupaten Solok. Ternak dan produk yang diperjual belikan harus memiliki surat keterangan asal ternak dan sertifikat veteriner.

Selain itu, Bupati Solok juga menutup sementara aktivitas pasar ternak Muaro Paneh untuk mencegah penyebaran PMK. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This