Rencana Penerapan konsep pintar dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru, Otorita IKN menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun Ibu Kota Negara Nusantara dengan konsep smart city, sustainable dan green city pada forum World Economic Forum.
“Kita ingin mewartakan kepada stakeholder di luar sana bahwa Nusantara benar-benar kita bangun dengan konsep yang sudah saya sampaikan,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susanto kepada media di Indonesia Pavilion, Davos, Swiss, pada hari Rabu, 25 Mei 2022.
Bambang menyampaikan pihaknya bersama Bappenas pada forum WEF ingin membuat branding tentang ESG (environmental, sustainable, dan government) yang akan diterapkan di Nusantara.
Harapannya dia ingin dunia internasional mengetahui bahwa Indonesia bertekad untuk menjaga lingkungan di Nusantara, serta komitmen untuk bekerja sama dengan penduduk lokal untuk meningkatkan kapasitas mereka dan menciptakan suatu pemerintahan yang baik.
“Itu yang kami sampaikan kepada audience yang hadir di WFE, tapi tidak hanya itu kami juga mencari sumber-sumber potensial untuk membiayai di kemudian hari karena kita butuh banyak pendanaan,” ujarnya.
Pada acara World Economic Forum (WEF) yang sebelumnya sempat tertunda selama dua tahun karena dampak pandemi COVID-19. Bambang mengakui sudah ada beberapa investor yang menyampaikan minatnya untuk terlibat dalam IKN. Namun, pihaknya masih menimbang terlebih dahulu investasi mana yang cocok dan tepat untuk diterapkan di Nusantara.
“Investasinya bermacam-macam ya karena kita membangun kota dan peluangnya tentu terbuka lebar untuk para investor, supplier, kontraktor dan semua yang akan mendukung proses pembiayaan IKN,” katanya.
Lebih jauh Bambang juga menyampaikan bahwa dia telah bertemu dengan delegasi dari Sekretariat Negara Bidang Perekonomian Swiss SECO yang menyatakan minat terkait upaya meningkatkan UMKM Swiss dan UMKM Indonesia.
Minat Kerjasama tersebut terkait teknologi udara bersih, filtering udara, hingga bagaimana membuat bengkel untuk energi udara bersih tersebut.
“Mereka memang antusias untuk memberikan bantuan kepada negara berkembang dan di luar itu memang ada beberapa private sector yang menunjukkan ketertarikan kepada smart city,” ucap Bambang. (DM06)