Saat ini wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak terutama sapi dan kambing, memang perlu diwaspadai. Apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha bulan Juli 2022 mendatang.
Menjaga kesehatan dan keamanan hewan ternak merupakan upaya untuk menghindari hewan tersebut dari terjangkitnya PMK.
Terkait menyambut Hari Raya Idul Adha, Kementerian Pertanian telah menyiapkan prosedur penyediaan hewan kurban sejak 14 hari sebelum Idul Adha. Upaya ini dilakukan guna menjamin keamanan dan kesehatan hewan dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah.
“Oleh karena itu 14 hari sebelum hari H (Idul Adha), sesuai masa inkubasi yang ada, semua hewan yang mau dipotong kita berharap sudah dalam register dan perlakuan-perlakuan kesehatan hewan sesuai prosedur,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, pada Rabu, 25 Mei 2022.
Syahrul mengatakan bahwa untuk mempersiapkan kebutuhan Idul Adha, Kementerian Pertanian menyiapkan hewan kurban sebanyak 1,7 juta ekor. Jumlah tahun ini melebihi kebutuhan hewan kurban pada tahun lalu yakni sebanyak 1,6 juta ekor.
Secara tegas Mentan menyatakan bahwa pihaknya sudah memetakan beberapa wilayah yang aman dari penyebaran PMK sebagai sumber hewan kurban untuk Idul Adha. Pemetaan itu berdasarkan pada zona wilayah penyebaran PMK dengan menggunakan indikator daerah merah, kuning, dan hijau.
“Menghadapi Lebaran Idul Adha kita sudah siapkan kebutuhan yang tahun lalu itu 1,6 juta lebih, sekarang kita sudah siapkan 1,7 juta. Kita sudah membuat mapping di mana daerah yang bisa diambil, dan tentu daerah yang bisa diambil daerah hijau,” kata Syahrul.
Menurut Mentan, dengan diadakannya sosialisasi dan edukasi kepada pedagang hewan kurban dan peternak agar bisa mengenali penyakit mulut dan kuku ( PMK), diharapkan kepada semua pihak mulai dari peternak, pedagang, pakar kesehatan, hingga pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat bekerja bersama-sama untuk pengendalian PMK.
Mentan menjelaskan bahwa PMK bisa disembuhkan dengan penanganan dan intervensi yang tepat. Oleh karena itu, Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, pedagang, dan peternak untuk tetap tenang dan tidak panik berlebihan.
Selain itu disarankan ke semua masyarakat untuk sementara ini tidak mengonsumsi bagian-bagian hewan ternak yang rentan terkontaminasi virus penyebab PMK seperti kaki, lidah, cingur atau bibir, dan organ dalam. Sedangkan bagian dagingnya aman untuk dikonsumsi dengan cara dimasak hingga matang. (DM06)