Meskipun bulan Syawal akan berakhir, namun suasananya masih terasa hingga sekarang. Tradisi Lebaran di Indonesia yang penuh dengan perayaan dan kegembiraan, tentu akan berbeda dengan tradisi menyambut hari raya Idul Fitri di negara lain.
Seperti yang disampaikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Kazakhstan Dr. Fadjroel Rachman, mengatakan bahwa di negara tersebut terdapat makanan dan tradisi khas juga.
Salah satu makanan khas Idul Fitri yang terkenal dan menjadi favorit di Kazakhstan adalah sup daging kuda. Biasanya sup ini dimakan bersama roti, dikutip dari siaran pers Clubhouse pada Senin, 23 Mei 2022.
Kemudian ada juga minuman yang terbuat dari fermentasi susu kuda yang disebut dengan khumis. Karena di Kazakhstan belum mengenal santan, maka para koki Indonesia yang ada di negara tersebut memakai kacang tanah yang dicampur dengan air dan bumbu lainnya sehingga memiliki rasa dan teksturnya yang mirip dengan santan.
Melalui aplikasi Clubhouse, Duta Besar RI untuk Kazakhstan, Dr. Fadjroel Rachman membagikan pengalamannya bersama istrinya saat berpuasa dan berlebaran di Nur-Sultan, Ibu Kota Kazakhstan.
Fadjroel menerangkan, bahwa waktu berpuasa masyarakat Kazakhstan bisa lebih lama dibandingkan dengan waktu berpuasa di Indonesia yang hanya 12 jam. Biasanya di Kazakhstan, waktu berpuasanya bisa sampai 17 jam atau hampir 20 jam jika bulan Ramadhan terjadi di musim panas.
Saat hari raya Idul Fitri tahun 2022 ini, Dubes Fadjroel hanya menggelar acara Idul Fitri secara virtual bersama keluarga, teman dan kolega, serta warga negara Indonesia yang merayakan Idul Fitri di Kazakhstan.
Meskipun begitu jika ada orang Indonesia yang ingin berkunjung ke kantornya untuk bersilaturahmi, Fadjroel mengatakan tetap menerima kunjungan.
Uniknya ada fakta menarik di Kazakhstan yakni walaupun 70 persen penduduk di Kazakhstan adalah Muslim namun masih ada batas pemisah antara urusan agama dan urusan negara.
Oleh karena itu, pemerintah Kazakhstan tidak mengeluarkan pengumuman resmi untuk Ramadhan dan juga tidak ada hari libur resmi untuk Idul Fitri, serta tidak ada takbiran seperti yang sering terdengar di jalanan di Indonesia. Di sana takbiran hanya ada di masjid-masjid bahkan tanpa pengeras suara. (DM06)