Provinsi Riau dan Kepulauan Riau menjadi daerah penjualan listrik tertinggi secara nasional. PT PLN (Persero) mencatat kedua provinsi itu pada Januari sampai April 2022, menjual listrik dengan pertumbuhan mencapai 43,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pertumbuhan penjualan listrik tertinggi hingga April 2022 terjadi di Riau dan Kepulauan Riau, yaitu sebesar 43,8 persen,” kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, pada Sabtu, 21 Mei 2022.
Sedangkan wilayah dengan pertumbuhan penjualan listrik kedua tertinggi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat sebesar 23,5 persen. Kemudian posisi ketiga yaitu wilayah Bangka Belitung dengan pertumbuhan sebesar 12,8 persen dibanding tahun lalu.
Penjualan listrik secara nasional sepanjang Januari hingga April 2022 mencapai 88.803 gigawatt jam (GWh) atau mengalami pertumbuhan sebesar 8,62 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 81.756 GWh.
Dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2022, yaitu sebesar 5,01 persen secara year on year, angka itu masih lebih tinggi.
Menurut Diah, berbagai program transformasi yang dilaksanakan secara berkelanjutan, menyebabkan
penjualan listrik menjadi meningkat.
Selanjutnya faktor yang juga mendongkrak angka penjualan listrik yakni adanya pencanangan program intensifikasi dan ekstensifikasi penjualan yang dilaksanakan oleh PLN selama pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Kami terus melakukan inovasi untuk mendorong penjualan listrik. Untuk pelanggan rumah tangga, kami mendorong electrifying Lifestyle,” ujar Diah.
Beberapa strategi intensifikasi penjualan tenaga listrik telah dilakukan PLN, melalui sejumlah rangkaian program bundling dan promo tambah daya yang bertujuan mendorong penggunaan listrik pelanggan untuk kegiatan produktif.
Selain itu, penerapan gaya hidup yang memakai peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, bisa mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.
“Banyak program yang kami sediakan mendorong konsumsi listrik, seperti diskon 30 persen bagi pemilik kendaraan listrik yang mengisi daya kendaraan listriknya di malam hari,” ujar Diah.
Berbagai upaya dilakukan oleh PLN untuk meningkatkan pasar potensial di sejumlah sektor, seperti program electrifying agriculture dan electrifying marine untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan.
“Sejumlah strategi yang dilakukan PLN merupakan bentuk dukungan perseroan dalam menggerakkan perekonomian dengan menghadirkan listrik untuk kegiatan-kegiatan produktif,” ungkap Diah. (DM06)