No menu items!

Dibekukan dari Perdagangan Kripto, Ini Fakta-fakta Hancur Lebur Harga Terra Luna

Must Read

Transaksi perdagangan aset kripto Terra Luna, dibekukan sementara karena terjadinya volatilitas harga yang signifikan.Aset kripto Terra (LUNA) anjlok hingga terdepak dari jajaran 10 kripto kapitalisasi pasar teratas, serta resmi dibekukan dari perdagangan kripto.

Padahal, pada awal pekan ini atau Senin (9/5), Terra masih menduduki nomor empat besar, dengan satu kepingnya dihargai hingga US$54.

  1. Dibekukan dari Perdagangan Kripto
    Aset kripto Terra (LUNA) resmi dibekukan pada Jumat (13/5) seiring dengan harganya yang anjlok beberapa waktu terakhir.

“Blockchain Terra telah resmi dihentikan di blok 7607789,” tulis akun Twitter @terra_money, Jumat (13/5)

Mayoritas harga kripto sempat berada di zona merah beberapa hari terakhir. Bahkan, terra sebelumnya anjlok cukup dalam hingga membuat mata uang digital itu dibekukan dari perdagangan kripto

  1. Terdepak dari 10 Kripto Teratas
    Terra (LUNA) anjlok cukup dalam hingga membuat mata uang digital itu terdepak dari jajaran 10 kripto kapitalisasi pasar teratas.

Mengutip coinmarketcap.com, Kamis (12/5), terra turun 93,89 persen dalam sehari atau 98,75 dalam sepekan. Kini, satu keping terra hanya dihargai US$1,08. Posisinya pun terjun bebas ke peringkat 37 kripto.

  1. Manajemen akan Buat Rencana Baru
    Manajemen aset kripto Terra mengatakan akan berbenah untuk berbenah dan membuat rencana baru. Senada, Do Kwon, salah satu pendiri Terraform Labs mengaku sedang menyiapkan langkah untuk menyelamatkan Terra.

“Saya memahami bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua, ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @stablekwon.

  1. Diperkirakan Anjlok Akibat Perang Rusia-Ukraina
    Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan penyebab aset kripto Terra (LUNA) anjlok adalah buntut dari ketidakpastian global imbas perang Rusia-Ukraina.

Ia menjelaskan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu membuat beberapa negara melayangkan sanksi ekonomi kepada Negeri Beruang Merah.

Setelah itu, kenaikan harga pangan hingga energi pun mulai muncul dan menyebabkan inflasi di beberapa negara dunia. Merespons keadaan tersebut, Bank Sentral AS (The Feb) menaikkan suku bunga acuan demi meredam inflasi.

“Di sini lah akhirnya kocar-kacir aset kripto, sebagai korban pertama ini adalah Terra,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (13/5).

Ibrahim berpendapat di tengah ketidakpastian global ini investor yang menanamkan asetnya di Terra banyak yang mencairkan uangnya saat harga mata uang tersebut mulai turun. Akibatnya, harga terra pun makin anjlok dan berujung dibekukan dalam perdagangan di blockchain. (DM05)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This