No menu items!

Dampingi Presiden, Mendag Sebut Peran UEA Sangat Strategis Bagi Indonesia

Must Read

Seperti kita ketahui Uni Emirat Arab (UEA) merupakan salah satu pasar perdagangan Internasional RI kepasar Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Terbukti perdagangan Indonesia ke pasar timur tengah dan diwilayah teluk khususnya Uni Emirat Arab ditahun 2021 tercatat meningkat hingga 4,03 miliar dolar AS.

Tidak mengherankan jika Indonesia kemudian menjalin kerjasama dengan pemerintah Uni Emirat Arab untuk memperkuat dan membangun jejaring bisnis di pasar timur tengah, salah satunya melalui kunjungan Menteri Perdagangan Indonesia belum lama ini di Uni Emirat Arab.

Bagi Menteri perdagangan Lutfi, Uni Emirat Arab merupakan salah satu pasar ekspor non tradisional yang menjadi hubungan perdagangan internasional RI kepasar Timur Tengah, Afrika dan Eropa.

“Indonesia terus meningkatkan hubungan kerjasama perdagangan dan investasi dengan UEA, bagi Indonesia peran UEA sangat strategis untuk meningkatkan ekspor dan investasi nasional” kata Mendag melalui keterangannya di Jakarta.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, saat beliau mendampingi Bapak Presiden Joko Widodo dalam pertemuan di Bandar udara internasional Abu Dhabi untuk bertemu putra mahkota pemimpin Uni Emirat Arab Muhammad Bin Zayed Al Nahyan untuk menyampaikan duka cita atas wafatnya Presiden Uni Emirat Arab Syeikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan yang meninggal dunia pada 13 Mei 2022 lalu dalam usia 73 tahun.

Menteri perdagangan Lutfi hadir bersama sejumlah pejabat lain setelah mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan para pemimpin negara ASEAN dan Amerika Serikat pada KTT Khusus ASEAN- AS di Washington DC, Amerika.

“Presiden menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Yang Mulia Syeikh Khalifa. Beliau adalah pemimpin besar tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga dunia,” kata Mendag Lutfi.

Saat ini Indonesia dan UEA sedang dalam tahap fine tuning atau mencari setelan penyelesaian perundingan Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA), khususnya terkait dengan akses pasar perdagangan barang.

Komunikasi dan pertemuan secara intens terus dilakukan oleh kedua pihak, dengan harapan IUAE-CEPA dapat segera ditandatangani oleh Menteri Perdagangan kedua negara dalam waktu dekat.

Dengan berlakunya IUAE-CEPA ini, diharapkan ekspor Indonesia ke UEA dapat meningkat sebesar 53,9 persen dalam 10 tahun ke depan jika dibandingkan pada tahun 2021, sejak dimulainya perundingan IUAE-CEPA.

Seperti diketahui, setelah diadakan perundingan IUAE-CEPA pada September tahun lalu, perundingan IUAE-CEPA tersebut secara substantif telah berhasil disepakati oleh kedua negara setelah melakukan empat kali perundingan.

Terdapat 10 kelompok kerja untuk membahas berbagai isu substantif yaitu perdagangan barang, perdagangan jasa, ketentuan asal barang, fasilitasi perdagangan, investasi, kerja sama ekonomi, hak kekayaan intelektual, pengadaan barang dan jasa pemerintah, usaha kecil dan menengah, dan ekonomi Islam serta hukum dan isu kelembagaan.

Diketahui perdagangan Indonesia-UEA telah mencatat 4,03 miliar dolar AS pada 2021. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA mencapai 1,89 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari UEA sebesar 2,14 miliar dolar AS.

Sementara, pada periode Januari–Maret 2022, total perdagangan kedua negara tercatat 1,25 miliar dolar AS, atau naik sebesar 20,99 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021, yang mencapai 1,03 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia ke UEA pada periode Januari-Maret 2022 telah mencapai 525 juta dolar AS atau naik sebesar 31,13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 400 juta dolar AS dan impor Indonesia dari UEA sebesar 729 juta dolar AS atau naik sebesar 14,6 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021 yang mencapai 636 juta dolar AS.

Diharapkan dengan adanya kerjasama ini ekspor produk perhiasan Indonesia ke Uni Emirat Arab akan semakin meningkat tiga kali lipat ditahun 2025 mendatang, sedangkan di bidang makanan dan minuman dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kolaborasi pada sektor halal dan promosi program Indonesia spice up the world. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This