No menu items!

PT Pupuk Indonesia Sebut Stok Pupuk Mencapai 1,4 juta Ton

Must Read

Salah satu jenis pupuk yang cukup familiar ditengah masyarakat dan banyak digunakan oleh petani, terutama untuk tanaman hias adalah pupuk NPK. Pupuk yang memiliki bentuk butiran granul berwarna biru pudar ini mengandung beberapa jenis unsur hara makro maupun mikro yang bermanfaat bagi tumbuhan.

Diantaranya kandungan dari unsur Nitrogen (N) mampu membantu pertumbuhan vegetatif terutama daun. Sementara unsur fosfor/phos phat (P) membantu pertumbuhan akar dan tunas tanaman. Sedangkan kalium (K) membantu pembungaan dan pembuahan.

Sayangnya meskipun ketersediaan bahan baku untuk produksi pupuk subsidi maupun non subsidi masih mencukupi, Negara kita masih mengandalkan impor bahan baku pupuk dari Negara lain termasuk Rusia yang saat ini masih dilanda konflik dengan Ukraina.

PT Pupuk Indonesia (Persero) menyebut stok pupuk nasional saat ini mencapai 1,4 juta ton atau setara 137 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga akan dijamin ketersediaannya.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan bahwa Pupuk Indonesia selalu berkomitmen dalam memenuhi kebutuhan pupuk petani, salah satunya dengan menambah kapasitas produksi.

“Hal ini sebagai komitmen kami, dalam rangka mendukung peningkatan kinerja sektor pertanian di tengah pandemi COVID-19 dan ketidakpastian global,” kata Bakir, dalam siaran persnya.

Bakir mengatakan, kapasitas produksi khusus pupuk NPK saat ini masih sekitar 3,5 juta ton, rinciannya sekitar 2,7 juta ton berasal dari pabrik Petrokimia Gresik dan rencananya akan menambah sekitar 500 ribu ton melalui pabrik di Aceh.

Selain itu, perusahaan juga sedang mencari solusi masalah ketersediaan bahan baku yang terdampak dinamika dunia seperti perang Rusia dengan Ukraina.

“Kami berusaha semaksimal mungkin, apa pun yang terjadi kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya,” kata Bakir.

Seperti kita ketahui, Rusia dikenal sebagai salah satu negara pemasok utama kalium yang digunakan sebagai bahan baku pupuk jenis NPK. Bahan baku tersebut berasal dari tambang yang tidak tersedia dan tidak diproduksi di dalam negeri.

Indonesia sendiri telah mengantisipasi dampak ketidakpastian global dengan memanfaatkan sumber-sumber bahan baku dari negara lain diluar Rusia seperti Maroko, Mesir dan Yordania untuk bahan baku Fosfat serta Kanada, Yordania, Jerman dan Laos untuk bahan baku kalium.

Bakir mengatakan, PT. Pupuk Indonesia juga terus menjaga stok pupuk subsidi dari lini I hingga lini III sesuai dengan ketentuan alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Kami berupaya untuk mencari solusi atas masalah ini sehingga tidak menjadi krisis di kemudian hari,” katanya.

Diharapkan kedepannya pasokan Pupuk Indonesia akan selalu terjaga dan sektor pertanian di Indonesia semakin maju untuk meningkatkan stabilitas ekonomi Negara Indonesia. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This