No menu items!

Efek Konflik Rusia VS Ukraina, Harga Minyak Mentah Turun 10,99 Dolar Amerika Serikat Per Barel

Must Read

Akhir-akhir ini berita tentang konflik Rusia VS Ukraina tampaknya makin memanas, sehingga akibat konflik kedua negara tersebut telah memicu berbagai sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya, salah satunya adalah mempengaruhi harga pasokan minyak mentah dunia.

Dari sejumlah negara yang  mengalami penurunan harga minyak mentah, Indonesia menjadi salah satunya. bahkan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral belum lama ini telah menetapkan harga minyak mentah  Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) periode 2022 sebesar 103,51 dolar Amerika serikat per barel atau turun 10,99 dolar Amerika serikat per barel dari bulan sebelumnya seharga 113,50 dolar Amerika serikat per barel.

Harga tersebut ditetapkan dalam keputusan Menteri ESDM nomor 48.k/MG.03/DJM/2022 tentang harga minyak mentah Indonesia bulan April tahun 2022 yang ditandatangani pada tanggal 9 Mei 2022.

“Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah utama dipasar internasional antara lain tentang kesepakatan diantara negara-negara anggota IEA untuk bergabung dalam rencana Amerika serikat mengeluarkan cadangan minyak strategisnya sebesar 1 juta BOPD selama 6 bulan terhitung Mei 2022 dengan total 180 juta BOPD,” demikian keterangan dari tim harga minyak Indonesia yang dikutip di Jakarta pada hari Rabu, 11 Mei 2022.

Penurunan harga minyak mentah utama pada April 2022 juga dipengaruhi oleh pasokan minyak Global, tekanan penguatan dollar Amerika serikat dan meningkatnya kekhawatiran kasus covid-19 Varia baru yang bisa memperlambat permintaan. Serta dipengaruhi oleh meningkatnya harga minyak mentah asal negera lain dipasar dunia dan minimnya produksi minyak di negara-negara penghasil minyak.

Faktor-faktor lainnya adalah perkiraan IMF bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mengalami penurunan dan peningkatan akan potensi peningkatan inflasi. peningkatan nilai tukar dolar akibat ekspektasi kenaikan Tingkat suku bunga Amerika serikat, sehingga investor mengalihkan investasi mereka dari pasar komoditas.

Berdasarkan laporan OPEC pada April 2022 produksi minyak mentah global diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 370 ribu BOPD bila dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. Untuk kuartal pertama 2022 produksi OPEC sebesar 28,37 juta BOPD lebih besar 120.000 BOPD daripada volume call on OPEC untuk pemenuhan kebutuhan minyak Global.

Selain itu, kegiatan ekspor minyak mentah Rusia masih berlanjut terutama kewilayah Asia melalui laut Baltik dan laut hitam, mengalami lockdown dipusat komersial China, Shanghai dan Beijing hingga kebijakan zero-covid di China yang juga mampu mempengaruhi wilayah-wilayah disekitarnya, baik industri manufaktur maupun operasional pelabuhan.

Hal lain terkait permintaan minyak dunia menurut laporan OPEC adalah adanya penurunan proyeksi permintaan minyak dunia pada April 2022 sebesar 400 ribu BOPD menjadi 96,82 juta BOPD dibandingkan proyeksi dalam laporan bulan sebelumnya.

Tidak hanya itu, pengoperasian kembali pengiriman minyak mentah Caspion Pipeline Consortium (CPC) setelah perbaikan yang memakan waktu hampir 30 hari akibat cuaca buruk juga disinyalir sebagai memicu menurunnya permintaan minyak dunia. Bahkan Rystad Energy memproyeksikan rata-rata permintaan minyak mentah dunia tahun ini turun sebesar 825 ribu BOPD menjadi 99,6 juta BOPD.

Sementara itu untuk Asia Pasifik penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh turunnya impor minyak mentah China yang disebabkan turunnya pembelian minyak mentah oleh sejumlah kilang independen yang diakibatkan rendahnya marjin kilang dan kilang besar milik pemerintah China sedang dalam periode pemeliharaan berkala.

Terkait stok minyak kabarnya berdasarkan laporan mingguan EIA (U.S Energy information administration) terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial Amerika serikat pada akhir April 2022 sebesar 5,8 juta barel dibandingkan akhir bulan sebelumnya menjadi 415 juta barel yang disebabkan oleh turunnya pengoperasian kilang minyak Amerika serikat.

Berikut ini adalah data perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada April 2022 dibandingkan Maret 2022.

* Dated Brent turun sebesar 14,42 dolar AS per barel dari 118,81 dolar AS per barel menjadi 104,39 dolar AS per barel

* WTI (NYMEX) turun sebesar 6,62 dolar AS per barel dari 108,26 dolar AS per barel menjadi 101,64 dolar AS per barel 

* Brent (ICE) turun sebesar 6,55 dolar AS per barel dari 112,46 dolar AS per barel menjadi 105,92 dolar AS per barel.

* Basket OPEC turun sebesar 7,84 dolar AS per barel dari 113,482 dolar AS per barel menjadi 105,64 dolar AS per barel.(DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This