Sebagai salah satu rangkaian kegiatan pengeboran minyak bumi di Kabupaten Sorong, Papua Barat, Pertamina EP Papua Field masuk dalam pembagian Subholding Hulu Migas Pertamina pada Zona 14 sejak 8 April 2022.
Hal tersebut adalah sebagai tindak lanjut rencana strategis atau Renstra Indonesia Oli dan Gas (IOG) 4.0 dalam rangka meningkatkan produksi minyak bumi dalam negeri Indonesia.
General Manager Pertamina EP Zona 14, Afwan Daroni di Sorong, Kamis, mengatakan aktivitas pengeboran sumur Salawati A9X yang berlokasi di Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Sorong telah dilakukan.
Afwan juga mengatakan bahwa pengeboran Sumur Salawati A9X tersebut berhasil menambahkan produksi minyak bumi dari target reservoir yang memiliki kedalaman lebih dari 1,6 Km di bawah permukaan bumi.
Dia tidak lupa mengucapkan syukurnya kepada Tuhan atas terlaksana kegiatan pengeboran perdana yang menggunakan RIG PDSI#28.2D1000-E.
Bahkan rasa syukur juga diucapkan oleh Pertamina EP yang sangat berterima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan di Distrik Salawati Tengah, Kabupaten Sorong dan masyarakat di sekitar Kampung Meyaup di Pulau Salawati yang telah membantu menjaga keselamatan kerja pengeboran berlangsung sukses.
Meskipun pengeboran tersebut termasuk beresiko keselamatan tinggi, namun telah membuahkan hasil mendekati target produksi yang telah ditetapkan SKK Migas.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Papua dan Maluku, Subagyo yang memberikan keterangan terpisah, yang menerangkan bahwa keberhasilan dari kegiatan perdana pengeboran Sumur Salawati A9X di Kabupaten Sorong merupakan awal optimisme akan keberhasilan lainnya yang akan berlanjut dari rencana kampanye pengeboran oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang ada di Papua Barat.
Kesuksesan pengeboran tersebut, tidak terlepas dari kemampuan Pertamina EP untuk bisa mendatangkan Rig pengeboran yang biayanya tidak murah, untuk dapat melakukan rangkaian pengeboran secara berkesinambungan untuk tiga sumur lainnya di tahun 2022. Sehingga bisa menghasilkan optimalisasi pembiayaan transportasi dan operasional Rig.
Sementara itu seperti diketahui bahwa pada saat harga minyak tinggi sekarang ini, kecenderungan hampir di seluruh regional maupun Indonesia kebutuhan dan ketersediaan Rig untuk pengeboran juga meningkat tinggi.
Bahkan Pertamina EP juga berterima kasih atas kemudahan yang diberikan oleh pemerintah daerah utamanya pada tahapan persiapan-persiapan untuk memulai kegiatan pengeboran selanjutnya.
Nantinya masih ada rencana kerja Pertamina EP untuk melakukan pengeboran lanjut di sekitar Kabupaten Sorong, untuk itu tahapan persiapan lahan menjadi penting dapat diselesaikan tepat waktu agar dapat mengoptimalkan pendapatan negara hingga nantinya dapat menciptakan ketahanan energi di Papua Barat.
Selain itu dengan adanya investasi yang dilakukan oleh Pertamina EP di Kabupaten Sorong berupa pengeboran, terlihat dampak langsung yang dapat dirasakan masyarakat sekitar daerah operasional lokasi pengeboran.
“Akses jalan yang tadinya kecil dan mungkin sulit dilalui karena terbuat dari material yang tidak dapat menahan berat tonase peralatan rig pengeboran, akan di perbaiki dan diperkuat sehingga masyarakat sekitar operasional nantinya dapat turut menikmati peningkatan kualitas infrastruktur tersebut,” tambah dia. (DM06)