No menu items!

Indonesia Punya 3 Sumber Energi Andalan Untuk Mencapai Netral Karbon Pada 2060

Must Read

Dalam rangka mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial dalam acara “Green Economy Indonesia Summit 2022″ di Jakarta, pada hari Rabu, 11 Mei 2022 mengatakan, ” Tahun 2060 kapasitas pembangkit energi baru terbarukan bisa mencapai 587 gigawatt…, kontribusi pembangkit listrik ini akan didominasi oleh tenaga surya, air, dan biomassa”, katanya.

Ketiga sumber energi baru terbarukan itu, dijadikan sebagai andalan oleh pemerintah karena Indonesia memiliki potensi besar terutama di luar Jawa.

Kementerian ESDM dalam proyeksi nya menyebutkan bahwa pada 2060, rencana kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 361 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 83 gigawatt, dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBio) sebesar 37 gigawatt.

Selain itu beberapa sumber energi baru terbarukan lainnya yang juga dipakai adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebesar 39 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) 35 gigawatt, Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sebesar 18 gigawatt, dan pembangkit listrik tenaga arus laut sebesar 13,4 gigawatt.

Ego menjelaskan bahwa kapasitas pembangkit energi baru terbarukan yang hampir 600 gigawatt itu bisa terwujud jika Indonesia berhasil menyambungkannya dengan teknologi super grid dan smart grid.

Untuk meningkatkan penetrasi energi baru terbarukan yang menghubungkan listrik di setiap pulau di Indonesia, kuncinya adalah dengan menggunakan teknologi super grid dan smart grid.

Super grid adalah jaringan transmisi area luas yang umumnya lintas benua atau multinasional. Menggunakan jaringan ini memungkinkan untuk perdagangan listrik dalam jumlah yang besar dan melintasi jarak yang jauh.

Sedangkan smart grid adalah inovasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi, komputer, dan siber. Teknologi ini berguna untuk membantu pengendalian dan pengoperasian sistem tenaga listrik dalam menyalurkan tenaga listrik.

“Kami ingin menyambung seluruh koneksi di Kalimantan dan Sulawesi, untuk selanjutnya cita-cita kami adalah di bagian timur Indonesia karena di situ adalah sumber dari energi baru terbarukan,” kata Ego menambahkan.(DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This