No menu items!

BNI Fokus Bisnis di Sektor Downstream Untuk Tumbuhkan Kredit

Must Read

Bisnis sektor Downstream merupakan kelanjutan atau turunan dari Upstream, yaitu bertujuan mengolah bahan mentah baik minyak atau gas bumi menjadi bahan jadi. Adapun sektor hilirisasi industri ini umumnya mengacu pada penyulingan minyak mentah dan proses pemurnian gas alam.

Dibidang Perbankan, bisnis di Sektor Downstream ini juga telah digunakan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, sebagai peluang dalam mengembangkan bisnis mereka melalui sektor komoditas untuk menumbuhkan kredit ditahun 2022.

Hal tersebut dijelaskan oleh Corporate Secretary BNI, Mucharom, menjelaskan melalui keterangan resminya belum lama ini di Jakarta, bahwa potensi pertumbuhan kredit tahun 2022 tergolong cukup tinggi karena berbagai sektor sudah mulai meningkatkan kinerjanya terutama di sektor komoditas.

“Sektor Downstream komoditas kini telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Kami melihat banyak pembangunan Smelter akan semakin meningkat,” katanya.

Tentu saja tindakan ini sejalan dengan kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah agar sektor komersial andalan tanah air kita dapat dijual keluar negeri dengan nilai tambah lebih tinggi, yakni dengan menghentikan ekspor bahan mentah sehingga semua proses pengolahan bisa dilakukan di dalam negeri dan diharapkan ini bisa menjadi mesin pertumbuhan segmen Korporasi Swasta.

Lebih lanjut Mucharom juga mengatakan bahwa pertumbuhan kredit BNI ditahun ini telah sesuai target awal karena beberapa nasabah Top Tier yang sudah mulai memperlihatkan perbaikan kinerjanya seperti infrastruktur, listrik dan gas, pergudangan serta digital.

Hal tersebut sejalan dengan penurunan restrukturisasi kredit yang telah membantu BNI dalam melakukan ekspansi yang lebih berkualitas.

“Kami akan tetap dengan target awal di High single Digit, kami melihat potensi pertumbuhan tinggi sejak awal tahun 2022 sehingga kami cukup percaya diri,”katanya.

Melalui kredit di segmen business banking yang masih menjadi motor akselerasi bisnis kredit BNI dengan pertumbuhan 4,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) menjadi Rp 489,3 triliun.

Pertumbuhan ini terutama pembiayaan di segmen korporasi swasta yang tumbuh 9,9 persen (yoy) menjadi Rp193,2 triliun, kemudian segmen large commercial mencapai 24,5 persen (yoy) menjadi Rp 46,1 triliun dan di segmen UMKM yang tumbuh mencapai 11,8 persen (yoy) dengan nilai kredit menjadi Rp 98 triliun.

BNI sendiri merupakan Bank sentral milik negara (BUMN) yang pertama kali didirikan pada tgl 5 Juli tahun 1946 dan dikenal sebagai bank pertama yang dimiliki oleh pemerintah republik Indonesia secara resmi.

Aktivitas perbankan BNI dimulai sejak awal berdirinya dengan mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) yang diketahui merupakan alat pembayaran pertama yang resmi sejak tahun 1946.

Bank yang tetap optimis mampu menyalurkan kredit hingga Rp 591,68 triliun di kuartal pertama tahun 2022 ini berhasil memperoleh kenaikan laba hingga 63,2 persen di triwulan pertama mencapai Rp 3,96 triliun. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This