No menu items!

Ekonom: Ekonomi RI Mengalami Peningkatan Sampai 5,17 Persen Tahun 2022

Must Read

Kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo terkait dihentikannya ekspor sejumlah bahan mentah secara bertahap seperti ekspor Nikel, Tembaga dan Bauksit, karena dianggap akan mampu memberi nilai tambah bagi bangsa Indonesia mulai dari menambah lapangan pekerjaan hingga pemasukan bagi negara seperti Pajak, PPN dan PNBP penerima negara bukan pajak.

Diketahui ternyata mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksikan pada tahun ini akan mengalami peningkatan pertumbuhan hingga 5,17 persen pada kuartal 1 tahun 2022.

Data tersebut diperoleh dari pengamatan Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, yang telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia belum lama ini, setidaknya terdapat berbagai faktor penting yang dapat mempengaruhi percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Salah satunya adalah perbaikan harga komoditas seperti peningkatan harga Crude Palm Oil (CPO) Batu bara dan Nikel yang mampu meningkatkan transaksi belanja dan berujung pada perbaikan ekonomi di daerah.

“Kenaikan harga batu bara akan meningkatkan penjualan mobil niaga sementara peningkatan harga CPO akan mendorong penjualan mobil penumpang. Sektor turunan lainnya juga diprediksi akan mengalami perbaikan sejalan dengan stabilitas harga komoditas,” ujar Andry berdasarkan keterangan tertulis, pada hari Minggu, 8 Mei 2022.

Selain itu menurut Andry Asmoro, hal itu jika mobilitas masyarakat dilonggarkan dan kasus COVID-19 dapat ditekan atau tidak ada varian COVID-19 baru yang muncul dan mematikan.

“Pemulihan ekonomi di sejumlah daerah dipastikan akan lebih masif, dengan demikian pembangunan yang dapat mendorong perbaikan kualitas infrastruktur di daerah mampu menopang pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi ini juga didorong oleh sejumlah proyek strategis nasional yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, menurut data komite percepatan penyediaan infrastruktur prioritas (KPPIP) terdapat sekitar 201 proyek dan 10 program dalam proyek strategis nasional terbaru. Misalnya saja mulai dari jalan tol, pelabuhan hingga bandara.

“Sejumlah proyek strategis dan transaksi di beberapa bulan terakhir ini telah mendorong kenaikan PDB Nasional sebesar 0,14 PPT,” kata Andry Asmoro menjelaskan.

Bukan itu saja, trend mobilitas masyarakat juga turut adil dalam pertumbuhan ekonomi terutama didaerah tujuan wisata seperti di Bali dan Nusa Tenggara yang menunjukkan peningkatan.

Faktor pendukung lainnya adalah terkait kebijaksanaan yang diambil pemerintah untuk mendorong investasi lebih merata tidak hanya di pulau Jawa dan Indonesia bagian barat tetapi juga di Indonesia bagian timur, sehingga keseimbangan pendapatan daerah akan mendorong peningkatan ekonomi di daerah.

Sehingga diharapkan peningkatan pertumbuhan ini akan semakin menambah tingkat kepercayaan masyarakat atau Confidence Level menjadi lebih baik, hal tersebut terlihat dari data analisis yang menunjukkan uang beredar yang dirilis Bank Indonesia, bahwa kredit konsumsi mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen pada tahun 2022. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This