Salah satu sumber protein hewani yang baik adalah telur. Biasanya telur disajikan dengan beragam cara mulai dari direbus, digoreng atau dicampur bersama bahan makanan lain seperti sayur hingga menjadi salad dan sandwich atau bisa disantap bersama semangkuk ramen atau mi instan.
Bagi sebagian orang, telur dianggap sebagai makanan yang memerlukan perawatan ekstra dalam penyimpanannya, karena mencegah dari pertumbuhan bakteri yang bisa memicu orang yang memakannya menjadi sakit.
Menurut Layanan Keamanan dan Inspeksi Makanan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), seperti dikutip dari Real Simple, Kamis, menyebutkan beberapa cara menyimpan telur yang baik. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat menyimpan telur antara lain :
- Membeli telur yang disimpan dengan benar di toko.
Ketika membeli telur, pastikan telur yang Anda beli disimpan dengan benar di toko. Pilih telur yang disimpan di bagian berpendingin di toko bahan makanan. Karena jika telur disimpan dalam suhu kamar maka bakteri apa pun yang ada dalam telur dapat berkembang biak dengan cepat, tetapi jika disimpan pada suhu dingin maka bakteri kecil kemungkinannya untuk berkembang.
Kemudian usahakan untuk memilih telur Grade A atau AA dengan cangkang yang bersih dan tidak pecah. Saat membeli telur, pilih yang berada dalam wadah tertutup rapat.
- Segera mendinginkan telur setelah sampai di rumah
Ketika telur sudah sampai di rumah, telur harus segera didinginkan dan telur harus tetap berada dalam kondisi seperti itu.
USDA menyebutkan bahwa telur dingin yang dibiarkan berada pada suhu kamar dapat menjadi media pergerakan bakteri ke dalam telur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri seperti Salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
- Mengatur kulkas dalam suhu yang tepat
Selain perlu didinginkan secepatnya, telur juga perlu didinginkan pada suhu yang tepat. Pastikan lemari es Anda disetel pada suhu 4 derajat Celcius atau lebih rendah, dan simpan telur di dalam kartonnya. Seharusnya telur disimpan di bagian terdingin dari lemari es, dan tidak disimpan di bagian pintu, yang cenderung lebih hangat.
- Hindari mencuci telur
Hindari mencuci telur karena tindakan mencuci justru bisa meningkatkan risiko kontaminasi pada telur. Terutama ketika telur dicuci, airnya bisa masuk ke dalam telur melalui pori-pori di cangkangnya. Padahal setiap telur sudah memiliki lapisan pelindung.
- Memilih telur yang tidak retak
Hindari membeli telur yang retak meskipun retakan nya kecil karena bakteri dapat masuk ke telur melalui retakan pada cangkangnya.
Tetapi jika Anda melihat satu atau dua telur pecah dalam perjalanan pulang dari membeli telur, Anda masih bisa mengambil isinya saja dengan cara pindahkan isi telur yang retak ke dalam wadah bersih, tutup rapat, simpan dalam lemari es, dan gunakan telur dalam waktu dua hari.
- Jangan biarkan telur terlalu lama
Pastikan Anda tidak menyimpan telur dari lemari es selama lebih dari dua jam.
Meskipun Anda mungkin ingin menyiapkan semua bahan makanan jauh sebelum Anda berniat memasaknya.
- Jangan membekukan telur
Sebaiknya telur utuh dan kuningnya saja tidak dibekukan karena hal tersebut dapat merusak cangkang dan membekukan kuning telur mentah menyebabkan bahan tersebut tidak dapat digunakan seperti olahan dalam resep. (DM06)