No menu items!

Gubernur Jatim Perkenalkan Produk Fashion Wastra Karya Milenial Ngawi

Must Read

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memperkenalkan salah satu industri kreatif di bidang fashion berbahan dasar kain tradisional atau Wastra karya milenial asal Ngawi yang sudah menjangkau pasar Amerika dan Eropa.

Salah satu industri fashion Wastra tersebut adalah Oerip Indonesia, hasil karya seorang milenial asal Ngawi bernama Dian Errakumalasari.

Memang belakangan Wastra Indonesia makin digemari saja, tak cuma batik, kini tenun banyak diminati masyarakat. Meningkatnya minat masyarakat pada kain tenun juga bisa dilihiat pada beberapa karya desainer Indonesia yang dipamerkan pada gelaran Fashion dunia hingga ikut meramaikan industri fashion sekarang ini.

Desainer yang fokus pada wastra Indonesia Dian Errakumalasari mengatakan bahwa Etnik terutama wastra Indonesia 5 tahun belakangan memang sedang naik daun.

Bahkan saat ini karya dari Oerip Indonesia ini sudah memiliki gerai di Florida, Amerika Serikat dan di Rotterdam, Belanda yang penjualannya menjangkau seluruh wilayah Eropa.

“Jawa Timur patut berbangga bahwa di Ngawi ada penghasil karya fesyen wastra yang dibuat dari kain-kain tradisional khas Nusantara. Terlebih disajikan dengan desain dan jahitan yang apik serta menawan hingga diminati pasar global kelas dunia,” kata Gubernur Khofifah, di Surabaya, pada hari Selasa, 25 April 2022.

Khofifah menjelaskan bahwa sejak tahun 2008, Oerip Indonesia telah dikembangkan dan pada tahun 2015, karya-karya wastra Oerip Indonesia mulai dikenal di ajang internasional. Bahkan produk ini sempat tampil di pameran fesyen di Florida yang diadakan oleh “Voice of Indonesia”.

Sejak saat itu Oerip Indonesia sering ikut dalam berbagai kegiatan penting di sejumlah kota di Indonesia termasuk di mancanegara, mulai dari Paris, Milan Fashion Week, Umbrella Fashion di Thailand, dan masih banyak lagi.

Setiap karya dari Oerip Indonesia berusaha mengangkat Wastra dari berbagai daerah dan suku asli di Indonesia, seperti tenun dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali, Sumbawa, Sumba Timur, NTT, dan lainnya.

Untuk mengembangkan usaha ini, Oerip Indonesia menggandeng para penenun lokal. Sehingga bisa mendapatkan hasil berupa manfaat ekonomi dan upaya pelestarian penenun di Jawa Timur dan Indonesia.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim akan selalu mendukung pengembangan industri kreatif dan pelestarian budaya Indonesia, termasuk pengembangan produk-produk lokal agar bisa menjangkau pasar global.

Salah satu upaya Pemprov Jatim adalah mengadakan program rumah kurasi yang dikembangkan bersama Bank Indonesia.

Program rumah Kurasi ini bertujuan membantu para pelaku UMKM termasuk yang bergerak di bidang fesyen agar produknya bisa dikurasi secara kualitas, kuantitas, dan daya saing, sehingga produknya bisa memenuhi standar pasar internasional.

Selain itu, Pemprov Jatim bersama Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) juga berupaya mengembangkan Desa Devisa. Bertujuan untuk mengekskalasi pasar produk lokal untuk bisa masuk ke pasar ekspor.

“Komitmen untuk mendukung industri kreatif terus kami lakukan. Misalnya lewat Rumah Kurasi, per Ferbruari 2022, telah ada 318 produk UMKM yang berhasil dikurasi oleh Rumah Kurasi. Sebanyak 17 UKM di antaranya telah dikurasi dengan sasaran tembus ke pasar ekspor. Dengan Desa Devisa, tahun ini kami targetkan ada 15 Desa Devisa yang ada di Jatim. Itu adalah ikhtiar kita dalam mendukung agar bisa tercapai perluasan pasar dan peningkatan daya saing dari produk-produk UKM dan IKM kita,” kata Khofifah.

Beliau menegaskan, Pemprov Jatim akan terus mendukung dan bekerja sama dengan lembaga-lembaga strategis, guna memajukan industri kreatif mulai dari UMKM, UKM hingga IKM. Karena sektor UMKM memberi kontribusi yang sangat besar mencapai 57,81 persen dalam PDRB Jawa Timur.

Pada kesempatan itu, Khofifah juga membeli dua buah baju yang disukai, karena menurutnya produk wastra Oerip Indonesia ini memiliki daya tarik tersendiri.

“Modelnya sudah seperti baju-baju untuk fashion di catwalk. Sangat menarik dan kualitasnya terjaga,” ujar khofifah. (DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This