No menu items!

Menteri ESDM Sebut Disparitas Harga Picu Solar Subsidi Jadi Langka

Must Read

Kenaikan harga menyebabkan kelangkaan solar subsidi, dimana menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif hal itu karena disparitas harga yang jauh antara solar subsidi dan non subsidi.

“Bandingkan saja Pertamina Dex (non subsidi) dengan Biosolar (bersubsidi) sekarang bedanya sekitar Rp8.000 per liter, cukup jauh bedanya. Akibatnya masyarakat yang seharusnya dapat (BBM subsidi) malah tidak kebagian,” ujarnya dalam keterangan yang dikutip di Jakarta.

Namun meskipun begitu, menurut data sebenarnya harga bahan bakar minyak di Indonesia merupakan salah satu yang termurah dibandingkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang telah naik dua sampai tiga kali lipat belakangan ini.

Selain itu Arifin juga menjelaskan bahwa salah satu faktor yang membentuk disparitas harga adalah gangguan suplai minyak global akibat konflik geopolitik Rusia dengan Ukraina, sehingga harga minyak dunia melambung tinggi.

Misalnya saja pada Maret 2022, harga minyak mentah Indonesia (ICP) telah menyentuh level 113,50 dolar AS per barel atau naik sebesar 17,78 dolar AS per barel dari sebelumnya 95,72 dolar AS per barel pada Februari 2022.

“Minyak-minyak Rusia diembargo tidak boleh keluar, akibatnya terjadi ketidakseimbangan suplai, sehingga harga minyak dunia tinggi dan susah didapat,” jelas Arifin.

Untuk itu Menteri ESDM memastikan bahwa kuota bahan bakar minyak cukup saat Ramadhan dan Idul Fitri serta memberi sinyal adanya penambahan kuota hingga 10 persen sebagai bentuk antisipasi pemerintah terhadap permintaan yang meningkat karena kegiatan ekonomi yang juga meningkat.

Sebelumnya pada minggu lalu, Menteri Arifin bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati melakukan inspeksi mendadak ke sembilan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan untuk memantau ketersediaan pasokan dan distribusi BBM di wilayah pertambangan dan perkebunan tersebut.

Untuk itu Arifin menekankan pihaknya akan meningkatkan pengawasan langsung guna mencegah kelangkaan, antrean, dan potensi penyalahgunaan selama Ramadhan dan Idul Fitri.

Menurutnya, pasokan dan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar harus diperuntukkan secara tepat sasaran.

“Kami prioritaskan kendaraan-kendaraan yang memang mendapatkan solar subsidi bisa dipenuhi. Seharusnya mereka yang tidak berhak mendapatkan solar subsidi tidak menikmatinya biar tepat sasaran,” tegas Arifin.(DM06)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This