No menu items!

Ayo Genjot Produksi Padi

Must Read

Oleh : Entang Sastraatmadja (Ketua Harian DPD HKTI Jawa Barat)

Ternyata Indonesia bisa. Tahun 2021 kita tidak lagi melakukan impor beras. Hal ini betul-betul cukup menggembirakan. Jebakan impor beras yang selama ini menghantui pembangunan perberasan, terbukti dapat kita patahkan. Berkat kerja keras petani padi di dalam negeri, produksi dan produktivitas padi kita ternyata mampu memenuhi konsumsi masyarakat.

Catatan kritis dan tentu saja mengundang jawaban sesegera mungkin adalah apakah dalam tahun 2022 bangsa ini akan mampu mengulang kisah sukses menyetop impor beras seperti yang dilakukan tahun 2021 ? Ataukah tidak, dimana keberhasilan kita tidak melakukan impor beras pada tahun 2021 ini, hanyalah faktor kebetulan semata ?

Impor beras bagi bangsa kita, dalam beberapa tahun belakangan, boleh dibilang tekah tampil sebagai sebuah kebutuhan. Impor beras dianggap solusi terbaik untuk memenuhi konsumsi masyarakat. Walau terkesan ironis, namun fakta kehidupan menunjukan hal yang demikian. Mengapa dikatakan ironis ? Sebab, pada tahun 1984 bangsa kita telah memproklamirkan diri sebagai bangsa yang sudah mampu berswasembada beras.

Baru pada tahun 2021, bangsa kita mampu tidak mengimpor beras, mengingat produksi padi petani di dalam negeri mampu meningkat secara terukur, sehingga dapat mencukupi kebutuhan masyarakat. Tekad untuk menggenjot produksi petani dalam negeri sebenar nya dilandasi oleh komitmen Presiden Jokowi di pertengahan tahun 2021. Beluau memastikan, kita tidak perlu impor beras, jika produksi dalam negeri dapat ditingkatkan secara signifikan.

Statemen inilah yang memacu petani padi untuk secara sungguh-sungguh menanam padi. Dibantu para Penyuluh Pertanian, para petani terekam bekerja keras dan tidak mengenal lelah. Walau pandemi Covid 19 sedang menyergap warga bangsa, para petani seperti yang tidak gentar menghadapi nya. Dengan keyakinan kuat mereka tetap pergi ke sawah. Hebat nya, hingga kini kita tidak mendengar ada klaster petani yang terserang Covid 19.

Kisah sukses bangsa kita tidak impor beras selama tahun 2021, benar-benar perlu diberi acungan jempol. Bukan saja, hal ini mematahkan mitos impor beras adalah sebuah kebutuhan, namun para pihak yang cukup getol meminta Presiden untuk melakukan impor beras pun, kini terbelalak mata nya menyaksikan kehebatan petani padi dalam negeri dalam meningkatkan produksi.

Kemampuan kita tidak melakukan impor beras pada tahun 2021, sebetul nya memperlihatkan bahwa kalau kita benar-benar serius untuk memacu produksi dalam negeri, maka impor tidak perlu dilakukan. Masalah nya adalah karena diantara para pengambil kebijakan sendiri sering terjadi perbedaan sikap terkait perlu atau tidak nya impor dilakukan.

Kita pernah risi, ketika beberapa waktu lalu, terjadi perdebatan yang cukup seru di ranah publik, antara petinggi Kementerian Pertanian dengan Kementerian Perdagangan. Kementerian Pertanian, tetap bersikukuh, produksi dalam negeri akan mampu memenuhi target yang ditetapkan, tapi Kementerian Perdagangan meragukan pencapaian target tersebut. Salah satu nya alasan nya,mereka khawatir akan terjadi nya iklim ekstrim yang dapat mengganggu produksi.

Hal yang demikian, mesti nya tidak perlu terjadi. Berbeda pandangan, boleh-boleh saja. Yang kurang pantas, bila perbedaan itu diobral di ranah publik. Kementerian adalah lembaga Pemerintah yang harus mensukseskan program Presiden. Oleh karena nya, menjadi tidak baik, bila sesama Kementerian berbeda sikap di hadapan rakyat. Kalau pun berbeda sikap, cukup di bahas secara internal. Tidak perlu jadi konsumsi publik.

Polemik perlu tidak nya impor beras, ternyata sempat terjadi mengawali berlaku nya kurun waktu 2021 ini. Keinginan untuk melakukan impor beras, tampak dikumandangkan oleh kelompok yang pesimis, khusus nya kalangan yang meragukan prognosa Badan Pusat Statistik. Masa pandemi Covid 19 dan mengedepan nya Iklim Ekstrim, membuat mereka khawatir target produksi padi tidak akan tercapai.

Sebagai wujud antisipasi terhadap kemungkinan terburuk yang dialami, maka impor beras merupakan pilihan yang sangat wajar untuk ditempuh. Logis, bila mereka berargumen seperti itu. Namun di sisi lain, ada juga kelompok yang optimis, target produksi yang dirilis Badan Pusat Statistik tersebut akan dapat diraih, sehingga produksi petani di dalam negeri bakal mampu mencukupi konsumsi masyarakat.

Polemik ini terkesan terus berlangsung dengan cukup hangat. Masing-masing menyampaikan argumen. Kalangan akademisi pun ikut nimbrung. LSM tampak tidak mau ketinggalan. Perbedaan pandangan tetap terjadi, malah semakin panas. Dihadapkan pada suasana yang demikian, untung Presiden Jokowi turun tangan langsung sekaligus mengajak masing-masing pihak untul menahan diri. Sikap Presiden Jokowi ini, akhir nya mampu menghentikan polemik soal perlu atau tidak nya impor beras.

Presiden Jokowi menyampaikan, soal impor beras ini penting dicermati secara matang. Kita tidak boleh menyikapi nya dengan emosi. Andaikan panen raya yang dilakukan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat, maka kita tidak perlu melakukan impor. Tapi jika tidak, impir merupakan langkah yang perlu dilakukan. Inti nya, kita lihat saja hasil panen raya, yang berlangsung April-Mei 2021.

Panen raya ternyata mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan. Target dan perhitungan BPS tidak meleset. Sejak itu, banyak pihak yang optimis, untuk tahun 2021, kita tidak perlu impir beras. Yang lebih menggembirakan, ternyata sepanjang tahun 2021, Perum BULOG dari Januari – 27 Des 2021 telah membeli/menyerap beras petani sebanyak 1,2 juta ton.

Suka atau pun tidak, kita sudah membuktikan, untuk tahun 2021, Indonesia tidak lagi melakukan impor beras. Situasi ini merupakan momentum yang baik untuk dijadikan percik permenungan bersama, terkait dengan perangkap impor beras itu sendiri. Dengan tekad yang kuat dan kerja keras seluruh pemangku kepentingan perberasan, ternyata kita mampu meningkatkan produksi dalam negeri secara signifikan. Itu sebab nya kita tidak menjebakan diri pada keharusan impor beras.(*)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This