PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus melakukan strategi menggenjot produksi Blok Rokan yang baru sekitar empat bulan alih keloka dari PT Chevron Pacific Indonesia. Salah satunya adalah membangun PHR WK Rokan War Room yang bisa memantau operasi sumur minyak secara real time.
Terletak di lantai tiga, Kantor Pusat WK Rokan di Rumbai, Pekanbaru, Riau, War Room ini terdapat fasilitas Information Technology (IT). Fasilitas inilah yang berperan sebagai pusat kendali operasional data dan informasi pelaksanaan program pengeboran Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan.
“Saya ucapkan terima kasih. Ini (inovasi) mendukung kita untuk menjalankan amanah mengelola Blok Rokan. Dalam waktu singkat, kita bisa mendapatkan informasi komplet. Tool ini baik tidak hanya untuk pengawasan, tetapi untuk pengambilan keputusan,” ujar Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati di Pekanbaru, Riau, Rabu (29/12/2021)
PHR WK Rokan War Room terletak di lantai 3, Kantor Pusat WK Rokan di Rumbai, Pekanbaru, Riau. Di ruangan ini terdapat fasilitas Information Technology (IT), yang berperan sebagai pusat kendali operasional data dan informasi pelaksanaan program pengeboran Wilayah Kerja (WK) Blok Rokan.
Lewat War Room, semua operasional Blok Rokan bisa dipantau secara langsung atau real time. Terdapat lima monitor berukuran besar yang terkoneksi dengan CCTV (Closed Circuit Television) di lokasi pengeboran, kendaraan operasional dan fasilitas penting lainnya.
Pada saat peresmian yang dilakukan oleh Nicke, jajaran PHR sempat mendemokan pengawasan pengeboran via War Room. Hadir mendampingi Nicke, antara lain Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Vice President Corporate Communications Pertamina Fajriah Usman dan Dirut PHR Jaffee Suardin.
Blok Rokan merupakan WK penting produksi migas nasional. Lokasinya, di Kabupaten Rokan Hulu dan Hilir, Riau. Blok Rokan kontributor utama dalam produksi minyak nasional hingga 25 persen.
Blok Rokan saat ini memproduksi 162 ribu Barrel Oil Per Day (BOPD) hingga November 2021. Jumlah itu naik 4 ribu BOPD jika dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD.
Menurut Jaffee Suardin War Room merupakan fasilitas untuk mendukung kinerja WK Rokan. Dia menambahkan melalui War Room diharapkan kinerja PHR akan mampu mencapai target yang telah ditetapkan manajemen Pertamina.
“War Room, bukan untuk perang ya,” kata Buyung, sapaan akrab Jaffee, sambil bergurau.(DM04)