No menu items!

Datacore Webinar Series 2, Strategi Menyalip di Tikungan Abdul Ghani Genjot Produksi CPO Holding PTPN

Must Read

Pandemi memang menjadi hambatan bagi sebagian pelaku bisnis. Sebaliknya justru dijadikan oleh Muhammad Abdul Ghani menggenjot produksi CPO holding PTPN. Melalui lompatan atau strategi menyalip ditikungan, Ghani mampu menggenjot produksi CPO 2021 melonjak hingga 19 % dibanding 2020.

“Ketika pandemi mulai menerjang perusahaan kami melakukan lompatan atau menyalip di tikungan yaitu melakukan pemupukan 1,5 kali lipat dan pembelian TBS juga 1,5 lipat. Hasilnya, produksi CPO naik 19 persen. Kenaikan sebesar ini hal yang langka di perkebunan,” ujar Ghani, Direktur Utama PTPN III (Holding PTPTN) saat menjadi pembicaraan dalam Datacore Webinar Series 2, Selasa (21/9/2021).

Ghani menguraikan strategi yang dipilih itu menjadikan produksi CPO sebesar 103 persen RKAP dari 1,26 juta ton pada 2020 menjadi 1,51 juta ton pada 2021. Selain itu produksi TBS menjadi 7 juta ton, produktivitas sebesar 11,75 ton TBS/ha dan 2,74 ton CPO/ha serta rendemen 22,92 persen.

“Harga pokok kami juga turun 14 persen. Net profit menjadi Rp 1,7 triliun pada Semester I 2021 dan EDIBTA naik 275 persen YoY,” ujar Abdul Ghani dalam webinar yang mengambil tema ‘Strategi Penyelamatan Perusahaan di Masa Pandemi’ itu.

Menurut Abdul Ghani, strategi menyalip di tikungan atau lompatan saat pandemi itu bentuk implementasi sebagai perusahaan komoditi. Dia menyebut kunci perushaaam komoditi adalah meningkatkan kinerja dan mengelola cost price setara best practice. Sebab agar perusahaan komoditi sustainable harus mengendalikan cost atau biaya.

Menguraikan capaian Holding PTPN, Ghani mengungkapkan bahwa secara umum sangat menggembirakan. Produksi CPO naik menjadi nomor dua di Indonesia. Meski secara performa bottom line masih tertinggal oleh kompetitor.

Ghani juga mengungkapkan saat ini tengah terjadi proses konsolidasi di Holding PTPN. Pengeluaran atau expenditure sepenuhnya dikendalikan oleh Holding. Bisnis proses ditata ulang. Dilakukan regrouping entitas. Memperkuat hilirisasi atau downstream. Adapun organisasi dilakukan redesign.

“Hanya ada satu direksi di perusahaan PTPN non holding. Sentralisasi procuremen oleh holding mampu meningkatkan efisiensi 10-15 persen. Sedang pemasaran 10 persen harga lebih baik,” ujar Abdul Ghani.

Selain Abdul Ghani, tampil Wamen BUMN Kartiko Wirjoatmodjo sebagai pembicara kunci. Adapun nara sumber lainnya yaitu Herry Gunardi (Dirut Bank Syariah Indonesia, Tbk.), Vera Eva Lim (Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk). Sebagai moderator Edy Sasmito (Direktur Datacore).(DM04)

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This