Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Panji Irawan memproyeksikan pertumbuhan kredit akan mencapai tiga persen sampai empat persen pada tahun 2021. Proyeksi ini naik setelah sebelumnya terkontraksi 2,4 persen di 2020.
“Perkiraan ini dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah 3,69 persen,” kata Panji dalam Macroeconomic Outlook 2021 Bank Mandiri di Jakarta, Kamis (9/9/2021).
Dia menilai hal tersebut merupakan perkembangan yang sangat baik di tengah pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19. Bank Mandiri optimistis bahwa intermediasi perbankan secara perlahan akan terus membaik ke depannya, sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional.
Menurut Panji, keyakinan itu seiring dengan kekompakan dari otoritas fiskal, moneter, jasa keuangan, maupun pasar lainnya yang membuat langkah pemulihan menjadi terkoordinasi, bersinergi, dan harmonis.
“Tentu saja dengan beragam relaksasi pada ketentuan-ketentuan yang memang diperlukan pada saat kita sedang menghadapi dan menyikapi bagaimana meminimalisir dampak dari pengaruh COVID-19 ini,” tegasnya.
Ia menjelaskan pertumbuhan kredit sudah mulai tumbuh positif sejak bulan Juni 2021, setelah mencatat kontraksi pada beberapa bulan sebelumnya.
Bahkan, pertumbuhan kredit pada bulan Juli 2021 tercatat 0,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau 1,5 persen secara tahun kalender (year to date/ytd).
“Ini adalah sinyal-sinyal yang bagus di mana ada permintaan kredit, pasti akan menjadi energi untuk ekspansi atau menjalankan usaha,” ucap Panji.
Restrukturisasi Kredit Rp 148 T
Panji juga mengungkapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat total nilai restrukturisasi kredit kepada debitur yang telah disetujui mencapai Rp148 triliun per 3 September 2021.
“Bank Mandiri ikut berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui program restrukturisasi terhadap debitur-debitur yang terdampak pandemi COVID-19,” ucap Panji Irawan.
Panji menjelaskan pihaknya akan terus konsisten menumbuhkan kredit, namun tetap secara hati-hati, mengandalkan prinsip-prinsip prudential banking, dan selalu memperhatikan sektor mana saja yang cepat pulih, hingga sumber-sumber pertumbuhan baru.
Dengan angka restrukturisasi kredit tersebut, Bank Mandiri tetap optimistis bahwa kinerja perusahaan pelat merah tersebut akan terus membaik di tahun 2021 ini.
“Hal tersebut didorong oleh perbaikan ekonomi nasional yang terus berlanjut dan perbaikan kinerja industri perbankan secara keseluruhan,” kata Panji.
Ia menyebutkan, kinerja Bank Mandiri pada triwulan II-2021 terus membaik dengan kualitas yang tetap terjaga, salah satunya terlihat dari aset yang tumbuh sangat tinggi, yaitu 16 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kemudian, kredit Bank Mandiri secara ending balance tumbuh 16,4 persen (yoy), sedangkan secara average balance tumbuh 9,9 persen (yoy).
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 19,7 persen (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK di industri perbankan nasional yaitu 10,4 persen (yoy).(DM04)