PT Medco Energi Internasional Tbk telah menyatakan komitmennya untuk menjadi perusahaan netral karbon (carbon neutral company), dan sudah mempersiapkan developing sustainable framework-nya sejak 2015. Walau pemerintah telah menetapkan bakal mencapai carbon neutrality pada 2060, Medco Energi Internasional berharap pencapaian ini dapat lebih cepat.
Direktur Utama Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro mengatakan bahwa perusahaan sedang mempersiapkan cetak biru untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan diperlukan dua hal penting untuk mencapai yang ditargetkan, yakni waktu dan keterjangkauan (timing-affordability).
“Perlu diketahui bahwa kami ini perusahaan terbuka. Jadi, kalau saya menyebutkan komitmen waktu, saya harus bisa delivery itu. Oleh karena itu, kami dengan seksama sedang mempersiapkan kapan kami bisa mencapai carbon neutral company berikut milestones-nya dan corporate action. Kami sebagai perusahaan energi berkomitmen untuk membantu pemerintah menuju carbon neutral 2060, mudah-mudahan kita sebagai perusahaan bisa lebih cepat,” ujar dia dalam sesi Investor Daily Summit (IDS) 2021 virtual yang mengusung tema “Mengurai Hambatan Investasi Energi Terbarukan” pada Rabu (14/7).
Hilmi mengakui, perusahannya yang relatif kecil membuat tidak bisa terlalu banya membelanjakan anggaran untuk melakukan R&D. Oleh karena itu ia menjalankan dua strategi dengan menjadi smart followers, yakni mencari-cari teknologi tepat yang dapat diikuti atau diterapkan perusahaan dan yang kedua adalah berinteraksi dengan pihak lain (interface with other parties).
Dalam forum IDS 2021, Hilmi juga membagikan deretan proyek yang saat ini sedang berjalan sehubungan dengan komitmen developing sustainable. Hal pertama yang sudah dilakukan adalah bagaimana Medco menurunkan angka emisi langsung dari operasionalnya.
Bahkan, dalam lima tahun terakhir ini, perusahaan melakukan pengukuran emisi terhadap seluruh peralatan fasilitas di lapangan. Catatan emisi ini dari waktu ke waktu akan terus diturunkan, dan dimasukkan ke dalam laporan keuangan untuk menunjukkan berapa milestone dan kesuksan yang diperoleh jika mampu menurunkan inhouse gas emission.
“Kami banyak menggunakan energi di dalam operasi, dan saat ini kita melakukan berbagai inisiatif bagaimana menerapkan energi terbarukan ke penggunaan internal (renewable energy to internal). Salah satunya, kita sedang membangun solar pv untuk daerah-daerah operasi kita yang memang bisa dipakai. Ada pun yang sedang berjalan hari ini, di salah satu tambang kita di Sumbawa. Kita membangun 25 MW solar powerplant, khusus untuk operasi tambang kita. Kita juga melakukan studi-studi di beberapa platform produksi kita, kalau di sana kita bisa bangun solar power untuk mendukung operasi kita, maka kita akan bangun,” jelas Hilmi.
Insiatif lain, lanjut dia adalah secara bertahap mulai mengganti semua mobil operasional dengan kendaraan listrik (electric vehicle/EV), kemudian diikuti kampanye hemat energi yang terus-menerus disampaikan ke seluruh daerah operasional Medco.
“Melalui platform Medco Power, kita hari ini fokus membangun energi bersih. Dan hari ini yang sedang berjalan di Bali, kita membangun 50 MW solar power plant dan geothermal. Geothermal yang saat ini sedang berjalan, berada di Ijen, yang besarnya 110 MW. Lalu bersama-sama dengan Pertamina Power, hari ini kita sedang membangun kerja sama untuk melihat potensi proyek geothermal 1.000 MW,” tambah dia.
Terkait dengan natural carbon captured, Hilmi menyampaikan bahwa di daerah-daerah operasi Medco dalam 20 tahun terakhir telah dilakukan penanaman jutaan pohon guna memastikan Medco memang memberikan kontribusi terhadap carbon captured secara alami. “Kita juga melakukan program-program force konservation dengan komunitas lokal di seluruh daerah operasi,” kata dia. (DM05)