No menu items!

Genjot Ekonomi Masyarakat, Pertamina Siap Salurkan 56.000 Paket Konversi LPG Untuk Nelayan dan Petani

Must Read

Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading akan menyiapkan 56.000 paket konversi LPG kepada Nelayan dan petani pada tahun ini.

Penugasan pekerjaan konversi BBM ke LPG tersebut telah ditandatangani PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Pjs Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan penyaluran program konversi BBM ke LPG dilakukan untuk dua kategori.

Pertama, sebanyak 28.000 paket Konversi LPG diberikan kepada nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Kedua, sebanyak 28.000 paket LPG Konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

Pertamina salurkan LPG kepada Petani“Pertamina dan seluruh anak usaha akan selalu siap menjalankan penugasan pemerintah untuk memberikan yang terbaik untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, termasuk pada program konversi BBM ke LPG,” ujar Fajriyah, dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7/2021).

Menurut dia, pada 2020, saat pandemi mulai melanda dunia, Pertamina tetap menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 25.000 nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10.000 petani di 24 kota/kabupaten.

Penyaluran paket LPG tersebut merupakan bagian dari penugasan Pemerintah dalam Program Konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani yang telah berjalan sejak tahun 2016 .

“Ini sudah memasuki tahun ke-6 Pertamina menjalankan penugasan konversi BBM ke LPG, sebagai subholding Pertamina kami berkomitmen penuh menuntaskan program tersebut dan optimis berjalan sesuai rencana,” jelas Fajriyah.

Jauh sebelum adanya program Konversi BBM ke LPG, Amir Fauzi, seorang nelayan di Kampung Cisumur, Gandrungmangu, Cilacap harus mengeluarkan biaya BBM antara Rp50.000–Rp60.000 setiap harinya. Uang tersebut untuk membeli 5–6 liter BBM yang digunakan untuk melaut sejauh kurang lebih 6 km dari bibir pantai.

Pada Juni 2021, ayah dua anak ini mendapatkan bantuan LPG 3 Kg bersubsidi dan mesin konverter kit. Dengan bantuan mesin ini, ia tak lagi membeli BBM, tapi membeli gas LPG dengan harga eceran Rp20,000 – Rp22.000 per tabung. Dengan konversi ke LPG, biaya operasional melaut pun jauh lebih hemat, hanya sepertiga dari biasanya.

Menurut Amir, tak hanya hemat, dengan LPG dan mesin bantuan yang ia terima kecepatan perahunya pun menjadi stabil. Bahkan mesinnya pun cukup bisa diandalkan ketika terjadi hujan di tengah perjalanan, sehingga ia tidak was-was melaut meskipun sedang musim hujan.

“Beli satu tabung LPG juga tidak habis sekali melaut, pas pulang ada gasnya masih ada. Jadi benar-benar irit, lebih hemat,” kata Amir. (DM05)

>Berita terkait Pertamina, simak disini

Latest News

Genjot Peningkatan Produksi Pangan Asal Ternak, Kementan Gandeng Pelaku Usaha

Dalam upaya peningkatan produksi pangan, khususnya pangan asal ternak untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan tujuan ekspor, Kementerian Pertanian...

More Articles Like This