Ini pesan penting Badan Pusat Statistik (BPS). Dua kali perekonomian Indonesia diterjang krisis, sektor pertanian yang tampil menjadi penyelamat. Saat terjadi kontraksi ekonomi 1998 dan 2020, hanya sektor pertanian yang mampu tumbuh positif sehingga ikut menahan penurunan laju pertumbuhan ekonomi.
“Kita tidak bisa bayangkan kalau pertanian ikut terkontraksi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sangat dalam terkontraksi,” kata Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, dalam webinar yang digelar Institute for Development of Economics and Finance, Rabu (17/2/2021).
Dari data statistik yang ada, sektor pertanian secara umum tumbuh 1,75 persen ketika pertumbuhan ekonomi nasional minus 2,07 persen akibat pandemi virus corona. Meski pertumbuhan pertanian melambat dari 2019, menurut Suhariyanto, capaian itu cukup menggembirakan.
Tak hanya pada 2020, Suhariyanto mengungkapkan, pada krisis ekonomi 1998 saat ekonomi Indonesia minus hingga 13,16 persen, sektor pertanian juga menjadi penyelamat karena tetap mencatatkan pertumbuhan positif.
“Memperhatikan itu, saya pikir kita harus berikan perhatian lebih. Tidak hanya soal output produksi, tapi mampu mengangkat kesejahteraan pelakunya, yaitu petani,” katanya menambahkan.
Pertumbuhan sektor pertanian selama 2020 tetap melaju dalam tren positif di tengah terjadinya kontraksi ekonomi nasional.
Suhariyanto menegaskan, sektor pertanian memang mengalami pertumbuhan, tapi semakin berat.
Hal itu karena adanya kenaikan pengangguran sebanyak 2,76 juta orang pada 2020. Akibat kehilangan pekerjaan, masyarakat kembali ke desa sehingga lapangan pekerjaan di pertanian mengalami kenaikan.
BPS mencatat, per Agustus 2020, kontribusi tenaga kerja di sektor pertanian terhadap total tenaga kerja sebanyak 29,7 persen. Angka itu naik dari posisi Agustus 2019 yang sebesar 27,5 persen.
Di saat yang bersamaan, para pekerja sektor pertanian masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah. Selain itu banyak tenaga-tenaga berusia lanjut yang sudah tidak produktif.
“Jadi ini harus menjadi perhatian bersama. Bagaimana caranya agar generasi muda bisa masuk ke sektor pertanian,” kata Suhariyanto.(DM04)